Well, saya orangnya predictable,
dan orang yang cukup kenal saya pun pasti bisa menebak siapa orang (-orang)
yang pengen saya temui. Paling tidak, teman-teman saya yang di media sosial
tahu kalau saya suka ngoceh tentang KPop khususnya SNSD, JKT48, dan Liverpool
FC. Dari situ paling sudah tahu kan siapa tokoh yang mungkin saya pengen temui
di dunia nyata? Tapi bukannya sombong ya, saya sudah pernah ketemu dengan SNSD,
JKT48, dan pemain Liverpool FC. Ya walaupun bukan bertemu dan ngobrol, paling
tidak pernah menghirup oksigen di dalam ruangan yang sama, dalam waktu yang
sama.
Tapi, sudah pernah ketemu bukan berarti tidak mau ketemu lagi. Mau banget.
Masa nggak mau ketemu lagi (dan mungkin ngobrol) sama YoonA, TaeYeon, Beby,
Shania, Gerrard (eh udah nggak di Liverpool lagi ding). Namun demikian (jiah…),
masalahnya adalah di balik kelakuan saya yang kadang clownish ini, saya adalah orang yang pemalu. Saya nggak bisa duduk
cuman berdua, tatap muka, ngobrol sampai berjam-jam (mungkin kalau kejadian
sama YoonA atau TaeYeon sih saya bisa berjam-jam…. Karena pingsan). Mungkin teman-teman
mengenal saya sebagai orang yang rame, cerewet, bawel…. Iya, tapi cuman di
balik layar handphone/gadget. I am naturally shy.
Kalau ada satu orang yang pengen saya temui, dia bukan tokoh sih, adalah
my late aunty. Technically dia adalah
tante saya, karena dia adalah adik dari ibu saya, tapi ibu saya menganggap dia
sebagai anak perempuannya jadi saya memanggilnya mbak. Namanya Adiningsih, atau
biasa dipanggil Mbak Ning. Dia adalah barber
pribadi saya dan sepupu saya, penata rambut pribadi saya dan sepupu saya,
pengarah fashion pribadi saya dan sepupu saya, dia adalah role model saya dan sepupu saya. We all really looked up to her, even my parents. Saya ingat siang
itu, sehari sebelum ulang tahun saya, ketika kabar buruk sampai di telinga
keluarga saya. Mbak Ning meninggal karena kecelakaan ketika hendak berangkat
kerja. Oh iya, dia memang tinggal di kota yang berbeda dengan keluarga saya. Seandainya
saya bisa ketemu, saya akan bilang bilang sama dia kalau saya dapat nilai
tertinggi ke 3 pas lulusan SMP, saya akan membanggakan diri saya karena masuk
kelas unggulan di SMA, karena masuk Universitas Negeri, dan masuk Kementerian
Keuangan. Saya pengen mengenalkan dia sama istri saya, saya pengen mengenalkan dia
sama anak saya, saya pengen mengajak dia liburan di Jakarta.
Oke, I think I need to stop here,
because there is a freakin ninja cutting onion beside me.