Oke oke, emang telat banget saya nulis tentang film ini, tapi emang saya baru nonton sih :D. Saya tahu tentang film ini udah agak lama dan tergiur karena berita mengenai film ini begitu santer dan mayoritas positif. Jadi saya excited banget sama pemutaran film The Raid ini, apalagi melihat fakta bahwa Hollywood pun tertarik memproduksi ulang, bahkan Mike Shinoda of Linkin Park juga terlibat dalam scoring film ini. Wah pasti seru sekali. Saya tonton tuh trailer-trailer yang lalu lalang di internet, dan wow, kelihatannya bakal keren, ada film Indonesia dengan aksi yang menegangkan dan adegan berantem yang seru (saya memang fans berat film-film tentang bela diri hehehe). Tapi apa daya, pacar saya gak doyan nonton film macam ginian, jadi nggak bisa saya ajakin nonton. Tapi mending pacar saya gak saya paksa nonton film kaya gini, nanti konsekuensinya saya disuruh ikut dia nonton film vampire yang bersinar-sinar dan suka berantem sama manusia serigala -____-.
Nah, malam kemaren, saya dan temen saya akhirnya nonton film The Raid di Metropole. Dengan segala ekspektasi saya yang didapat dari denger cerita orang, baca berita, dan nonton trailer The Raid, saya duduk manis di dalam studio 4 Bioskop Metropole tepat pukul 19:15. Dan, setelah kira-kira 1,5 jam, film pun selesai, tapi ternyata ekspektasi saya kurang terpenuhi, kaya nggak orgasme (sok tau dah, emang pernah? Hehehe). Nggak, saya nggak mau cerita tentang alurnya, penokohannya, atau akting para aktornya….nggak, saya nggak ngerti masalah gitu-gituan hehehe. Tapi ekspektasi saya yang bakal melihat aksi berantem seru dan menegangkan itu yang tidak terpuaskan. Uummm gimana yaaa, kurang ‘indah’ kalo menurut saya. Oke, banyak aksi berantem yang keren, yang belum pernah saya lihat sebelumnya di film-film aksi Indonesia manapun, baik itu film aksi yang menampilkan naga terbang atau yang tidak. Tapi buat saya aksi itu lebih menjurus ke sadis. Yaaa mungkin emang dibuat sedemikian rupa agar berantemnya kelihatan nyata, efektif, dan tidak terkesan mengada-ada. Tapi itu menjadikan aksi berantemnya kelihatan uummm kurang berseni, harusnya pengarah gaya nya lebih bisa mengeksplore adegan-adegan berantemnya biar kelihatan lebih menarik.
Coba deh bandingkan dengan film Thailand yang berjudul Ong Bak! Udah pernah nonton kan? Kalo belum, gih sana donlot dulu hehehehhe. Film ini memiliki beberapa adegan yang sangat mudah diingat, dan berkesan, sampai-sampai ketika melihat adegan tersebut di video atau di film lain, saya bisa langsung inget “oooo ini kaya yang di film Ong Bak nih.” Salah satu adegan favorit saya adalah saat si Tony Jaa (pemeran utama film Ong Bak) itu dikejar-kejar sama bandit, terus didepannya ada dua orang menggotong sebuah gulungan kawat berduri, daan tanpa di duga si Tony Jaa melompat menerobos gulungan kawat berduri tersebut dengan cara yang tidak biasa, meluruskan kaki dan badan ke depan sambil menerobos kawat berduri, dan saya langsung berkomentar “anjiiiiir.” Adegan itu masuk dalam 10 top stunts di sebuah website. Dan tak terhitung beberapa gerakan yang bikin saya me-rewind dvd player saya hanya untuk melihat lagi adegannya, sampai segitunya lho!
Di Ong Bak, bela diri yang ditampilkan adalah Muay Thay, bela diri tradisional Thailand yang mengandalkan serangan siku, lutut, dan tendangan (sering disebut dengan Thai Boxing). Dan banyaaaak sekali tendangan tendangan yang membuat saya melongo dan berkata “anjir, bisa ya kaya gitu.” Di The Raid ini, pemeran utamanya mempunyai dasar bela diri Silat, seharunya ini adalah kesempatan buat mempromosikan bela diri asli Indonesia, yaaa walaupun ssebenernya sih udah terkenal, banyak orang-orang dari luar negeri yang belajar dan mendalami Silat. Iko Uwais (pemeran utama di The Raid) emang jago banget, gerakannya keren, tapi ya itu, penata geraknya kurang berimprovisasi mungkin. Aksi aksi akrobatik dan stunts yang memorable sangat kurang deh saya rasa. Tapiiiii, on top of that, saya salut banget deh, Indonesia sudah bisa bikin film laga yang seperti ini, tanpa ada naga terbang dan monster raksasa hehehehhe. The score is 7 out of 10 in my opinion. Dan film ini pun bertaraf internasional…keren! Eh tapi ada yang cukup memorable buat saya di film The Raid, yaitu kata-kata si preman yang kayaknya berasal dari Indonesia Timur “Jangan bikin saya muak, kalo saya muak, saya bisa menggila” hehehehehe
Bravo film Indonesia!!