Jumat, 19 September 2014

Hehehe (bingung kasih judul)

I

Sabtu Malam, 19.34

Di ujung sofa merah, seorang gadis belasan tahun terlihat sibuk mematutkan letak buku di meja dan secangkir teh hangat agar terlihat bagus dan artistik. Sejurus kemudian, ckrek…ckrek… suara shutter dari ponsel pintarnya terdengar. “yap…bagus nih,” gumamnya setelah menyeka layar ponselnya untuk memilih hasil jepretan dari sebuah buku dan secangkir teh hangat yang dia tata tadi. Tak berapa lama, hasil foto pilihannya telah terpampang di berbagai jejaring sosial yang dia miliki; facebook, instagram, twitter, dan yang lagi hits: path. “a good book and warm tea: my perfect Saturday night date” begitu bunyi caption untuk foto tersebut.   Beberapa waktu setelahnya, bisa ditebak apa yang dilakukan gadis itu….. bukan….bukan membaca buku sambil menikmati hangatnya jerangan daun teh. Iya betul, waktu dia kemudian dihabiskan untuk membalas komen untuk fotonya di semua jejaring sosial miliknya.

II

Minggu petang, 15.37

Seorang lelaki sedang duduk menikmati 15 menitnya di atas sofa pijat di sebuah pusat perbelanjaan. Sebuah cara yang cukup murah untuk sekedar mengusir penat. Hanya dengan 5 ribu rupiah saja, punggung anda bisa dipijat secara otomatis selama 15 menit. Lelaki itu sedang menikmati 15 menit keduanya sambil tersenyum senyum memandangi layar ponsel pintar. Jemarinya lincah berseluncur di layar 4 inchi yang menampilkan semua aplikasi jejaring sosial. Namun mukanya mendadak terlihat kaget, lalu dia terlihat menggenggam tangan seorang wanita yang juga sedang duduk di kursi pijat, di sebelahnya. Rupanya pacarnya pun juga sedang dipijat secara otomatis di sana. Terlihat lelaki itu seperti merayu dan memohon. Di sebelahnya, sang pacar terlihat menekuk mukanya, bibirnya agak monyong, dan matanya terpaku ke ponsel pintarnya, nggak mau berpandangan dengan pacarnya yang ada di sebelahnya. Usut punya usut, ternyata sang wanita marah karena merasa dicuekin, lagi ngedate kok malah pasangannya lebih sering menatap layar ponselnya daripada menatap dia. Sang lelaki menyadarinya setelah dia melihat status bbm yang diposting oleh pacarnya itu.
Hmmmmm ngedate kok di kursi pijat. Heheh


Ya, mereka semua meminta PERHATIAN. That’s the thing  we all can’t live without. Admit it.

XoXo,

Haru

11 komentar:

  1. Bagus, sukak plotnya! kamu keren banget sih, qaqa.... out of the box, extraordinary.

    BalasHapus
  2. haha iki jenius!
    SUKA!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jenius itu nama tengah....... Einstein. *lha opo hubungane hehehe

      Tengkyu Fin, jarang aku dipuji penulis lho hehe

      Hapus
  3. Sukak pake banget, uwowww.. *rekrut jadi penulis nyokk

    BalasHapus
  4. Hehe klo ngga dikasih tau Findo, gw ngga bakal mudeng klo ini post buat challenge:)) Cakep Ru, tapi judulnya kagak LOL :))

    BalasHapus
  5. ahahaha jangan ah In.....otakku panas ntar suruh mikir terus kalo jadi penulis >.<

    Niwa, iya nig jeleknya gw tuh bikin judul di akhir nulis....-__-

    BalasHapus
  6. yang cerita I itu orang Indonesia banget yaa.
    eh ga semua orang Indonesia ding. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebalik lho...yang I itu bayak kejadian di luar negeri kok, malah yang II yang Indonesia banget... jarang akan ada penyewaan kursi pijet :))

      Hapus
  7. Gue ini gak dong tentang apaan...

    I can live with orang pertama yang suka posting2 itu (boong)
    I can live dengan orang-orang yang suka PDA (lebih boong)

    sekian

    BalasHapus