Rabu, 08 Juni 2016

Apa Itu, Cinta?

Syahdan, di malam minggu sehabis hujan, dua sejoli terlihat berjalan beriringan dengan tangan saling terpaut; menyusuri jalan setapak yang terlihat seperti terowongan karena dipayungi rimbun pohon di kanan kirinya. Rangga dan Cinta, nama keduanya, adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.

“Apa….. Itu…… Cinta?” tanya Rangga, sembari mengayun kakinya melalui genangan air di tepi jalan.

Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sangat luas, beribu kalimat tidak akan mampu menjawabnya, namun Cinta sadar, Rangga adalah seorang yang sangat nyastra, maka dia tahu kalau Rangga mengharapkan jawaban yang juga nyastra.

“Ia mengerling. Ia ketawa 
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari”

Cinta menyitir puisi Chairil Anwar. “Cinta itu yang membakar dan terus menyala, dan yang membuat darahku berhenti berlari saat mendengar suaramu.”

Rangga terdiam, tidak bereaksi. Seolah jawaban Cinta hanyalah gemerisik daun pohon ara yang diterpa desau angin malam.

“Mungkin jawabanku kurang memuaskan, baiklah, mungkin aku harus mengutip perkataan dari tokoh asing, biar terlihat lebih edgy” Cinta membatin.

“Love is an untamed force. When we try to control it, it destroys us. When we try to imprison it, it enslaves us. When we try to understand it, it leaves us feeling lost and confused; itu kata Coelho!

Rangga tetap terdiam, bahkan kali ini mukanya terlihat pucat. Cinta bingung, mungkinkah Rangga tidak paham bahasa Inggris yang dia katakan, bahkan Cinta pun sebenarnya bingung.

“Aaaapa…. Ittttuuu…. Cintttaaaa…. “ Akhirnya Rangga membuka suara, dengan terbata.

“Ya itu tadi, masa harus aku ulang lagi sih!!!” Cinta mulai kesal.

“BBuuukkkaaaan…..”

“Terus apa? Yang jelas dong…. Jangan kaya cewek!!!!” Hardik Cinta.

“Ittuuu… Apppaa… Itttuuuu…. Cinttttaaa….. Itttuuuu … Yang…. Di atas…. Pppooohhhhoooonnnn…. “ Rangga setengah berteriak sambil menunjuk dahan pohon Ara di depannya.

Cinta mendongak ke atas melihat ke dahan pohon Ara, dan melihat sosok dengan rambut panjang menjuntai sedang mengayunkan kakinya sambil duduk di dahan.


Dan merekapun berdua Pingsan.


PS: Maaf ya..... Tema arisan blognya susah soalnya heuheuheu

3 komentar: