Tema: Jika kamu boleh
memilih. Kamu lebih menginginkan untuk menikahi orang yang kamu cintai, atau
mencintai orang yang kamu nikahi.
Agak susah, nerjemahin maksudnya juga nulisnya. Oke, mungkin maksudnya
gini, asumsikan kamu belum nikah dan jikalau kamu harus menikah, kamu bakal
milih orang yang kamu cintai untuk dinikahi atau kamu bakal milih orang yang,
walaupun nggak kamu benci, nggak kamu cintai dengan harapan nanti kalau udah
nikah kamu bisa belajar mencintai dia. Tambah susah dipahami? Emang sengaja.
Kalau pilihan saya sih, saya bakal milih menikahi orang yang saya
cintai. Kenapa? Karena saya nggak pinter bohong. Saya nggak bisa membohongi orang
yang mau saya nikahi kalau ternyata saya tuh nggak mencintai dia. Saya nggak
mendewakan cinta, tapi saya realistis. Menikah, buat saya merupakan pilihan
yang penting; dan pilihan harus memiliki sebuah dasar. Mungkin dasar bagi orang
lain bisa berbeda, tapi buat saya salah satu dasar yang penting adalah suka,
atau cinta (whichever you like to call it). Menikahi orang yang saya cintai
juga berarti mencintai orang yang saya nikahi.
Yang saya pahami dari “mencintai orang yang kamu nikahi”di tema yang
diajukan di atas, adalah sebelum menikah kamu nggak cinta sama pasangan yang
akan kamu nikahi tapi nanti setelah nikah akan belajar mencintai dia, begitu? Emang
bisa ya? Mungkin bisa, mungkin juga tidak. Kalau kamu bisa, good for you, and
your spouse; kalau tidak bisa, good luck living your rest of marriage that is made
of bricks of lie.
Satu hal lagi yang penting selain saya harus mencintai orang yang akan
saya cintai adalah orang yang saya mau nikahi haruslah orang yang mencintai
saya. Because it takes two to tango.