Nuwun sewu, perkenalkan namaku Paijo. Dari bahasa dan namaku,
pasti njenengan sudah tau tho kalau aku itu orang desa dan asal nya dari Jawa
Tengah, atau yang sering njenengan orang Ibu Kota sebut sebagai Jawa. Padahal
yo orang Jakarta itu secara geografis yo sama, orang Jawa juga, tapi yo wis
ben, kan njenengan lebih berpendidikan dari aku. Aku ini baru datang dari
kampung ke Jakarta. Ternyata kata orang-orang kampung kalau Indonesia sudah
maju itu bener…..yo paling tidak Jakarta. Lha iya tho, Jakarta kan Ibu Kota
Indonesia; kalo ibarat rumah yo ruang tamune Indonesia. Ruang tamu itu kan kudu
apik, kudu bagus, ben ndhak keliatan saru dilihat orang luar, masalah dapurnya
kotor sih ya urusan nanti.
Indonesia itu pembangunannya sudah maju. Coba lihat di
Jakarta ini, bangunannya sudah bagus bagus; tinggi-tinggi, megah-megah.
Orang-orang yang ada di gedung gedung itu juga nggantheng dan ayu ayu. Mereka itu
orang yang sibuk sekali, jalannya cepet-cepet, naik kendaraan pun cepet-cepet
sampe ndhak punya waktu berhenti di lampu merah. Lha nek berhenti di lampu
merah sing suwine ngono, ntar telat masuk kantor; nek telat masuk kantor ngko
kerjanya terhambat, ndhak produktif kalo kata mereka; nek ndhak produktif,
kantornya rugi; nek kantor rugi, bisa tutup kantornya; nek kantor nanti banyak
yang tutup , perekonomian negara runtuh; yo nanti akibatnya ditanggung
kita-kita semua. Lha opo ora penting kuwi.
Hebat tenan orang orang Jakarta ini. Di Jakarta itu banyak orang kaya, banyak
orang punya kendaraan uapik uapik. Makane aku ke Jakarta. Aku kepengen kaya
mereka itu, bisa kerja pake pakeyan rapi, pake dasi, naiknya mobil. Wuah, mbois
to!
Di Indonesia, kemerdekaan iku hak setiap orang. Aku lihat di
Jakarta ini ya, orang itu bebas banget mau ngapa ngapain. Lho coba lihat, buang
sampah bebas di mana mana; mau ngerokok juga terserah di mana saja; nyeberang
jalan yo sekarepmu. Bebas merdeka to? Wong wong sing setiap Agustus sukanya
nanya, “Apakah Indonesia sudah merdeka?” Iku wis jelas gak pernah hidup di
Jakarta.
Wis tho, Indonesia, diwakili Jakarta, itu sudah sangat maju
dan berbudaya.
Dasar anak sastra! Wek! hahahaha....
BalasHapusuntungnya masih lulus di jaman sarjana sastra, belum jadi sarjana humaniora heuheuheu
Hapushahaha keren ru:3
BalasHapus